Menghindari Bullying di Sekolah

Menghindari bullying di sekolah yang efektif merupakan tips yang penting diketahui orang tua, guru, dan staf-staf yang ada di sekolah. Mengingat dampak bullying sangat berbahaya terhadap keselamatan dan kesejahteraan korban. Baik dari sisi fisik maupun dari psikologis.

Dikutip dalam buku Aplikasi Psikologi di Sekolah (Teori dan Praktik dalam Memahami Masalah) karya Ni'matuz Zahroh, dijelaskan bahwa, perilaku bullying merupakan perilaku kekerasan yang marak terjadi di sekolah. Bullying tersebut dilakukan secara sengaja oleh anak yang memiliki power lebih dibandingkan korban.


Berikut beberapa cara yang dianggap efektif untuk diterapkan di sekolah agar anak terhindar sekaligus tidak melakukan tindakan bullying.

1. Membuat Aturan yang Tegas

Aturan yang tegas tentang bullying membuat anak merasa takut jika melanggar aturan tersebut. Begitupula sebaliknya, jika aturan hanya dibuat tanpa dipraktikkan secara tegas anak akan menganggap aturan-aturan tersebut hanyalah bentuk formalitas dan dapat dilanggar.

2. Mengajarkan Keberanian

Keberanian adalah kunci utama agar anak bisa melindungi dirinya dari serangan-serangan yang dapat merugikan, seperti bullying. Keberanian-keberanian yang perlu dimiliki anak di antaranya, berani melawan, bercerita kepada guru, orang tua atau teman.

3. Memberikan Sosialisasi Tentang Dampak Buruk Bullying

Anak yang bertindak sebagai pelaku bullying terkadang tidak mengerti atau tidak paham bahwa apa yang dilakukannya tersebut salah dan merugikan orang lain.
Dengan mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan dari bullying, biasanya akan muncul rasa kasihan kepada temannya ketika akan dijadikan sebagai sasaran bullying.

4. Memberikan Sosialisasi tentang Toleransi

Tindakan bullying terjadi, sering kali disebabkan oleh perbedaan. Entah perbedaan dari sisi agama, ras, warna kulit, maupun perbedaan lainnya.
Dengan adanya pemahaman tentang toleransi, anak bisa berpikir bahwa apa yang beda adalah bentuk keunikan dan keberagaman. Sehingga harus dihargai dan dihormati.

5. Memberikan Sanksi yang Berat Kepada Pelaku Bullying

Sanksi berat yang dimaksud di sini yaitu hukuman yang setimpal atas apa yang dilakukan. Bahkan, jika perlu hukuman tersebut memberikan efek jera kepada anak. Sehingga ke depannya ia tidak berani lagi melakukan bullying.

6. Menciptakan Jalur Komunikasi yang Terbuka

Guru adalah orang tua anak-anak ketika di sekolah. Membentuk strata antara guru dan anak bukan hal yang salah. Sikap penting berikutnya yang harus ada pada guru yaitu mempunyai jiwa pengasih dan penyayang. Sehingga, murid memiliki keberanian dan nyaman untuk bercerita tentang masalah-masalah yang menimpanya. Terutama jika ia menjadi korban bully.

7. Mengadakan Kegiatan Anti Perundungan

Kegiatan anti perundungan yang dilakukan secara aktif merupakan langkah efektif untuk memberikan edukasi kepada anak dan para orang tua yang masih awam tentang bullying.

8. Membentuk Lingkungan Sekolah yang Aman

Lingkungan sekolah yang aman, tentram dan dapat memberikan perlindungan kepada anak adalah hal dasar yang harus ada di sekolah. Dengan begitu, anak-anak, guru, maupun orang yang ada di lingkungan sekolah selalu bertindak hati-hati dan berpikir ulang ketika akan melakukan kejahatan.

9. Ajarkan Anak Untuk Mudah Adaptasi

Karakter setiap anak berbeda-beda. Ada yang mudah beradaptasi, namun ada pula yang sulit beradaptasi. Cara mengajajari anak agar mudah beradaptasi yaitu melatih kepercayaan dirinya.

10. Menjalin Banyak Pertemanan

Anak yang menjadi korban bullying, sebagian besar adalah anak yang suka menyendiri dan tidak memiliki teman. Untuk meminimalisir terjadinya bullying, guru dan orang tua dapat memberikan edukasi kepada anak agar bisa menjalin hubungan pertemanan dengan teman-teman sekelasnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama