Pembatik Level 3
Untuk bisa menuju level 3, harus lulus level 2 yang
tugasnya adalah membuat video pembelajaran.
Selanjutnya yang ingin saya ketahui adalah Peserta
PembaTIK Level 3 ini diberi tugas untuk membuat karya konten Pembelajaran atau
sebut saja Kreasi TIK.
B. Modul
Pembatik Level 3
1.
Materi 9 Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK.
Modul Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis
TIK ini memberikan informasi tentang pengertian media audio, sistematika
penulisan naskah audio, teknik penulisan naskah audio pembelajaran disertai
dengan berbagai contoh format naskah audio dan dilanjutkan dengan panduan atau
tutorial penggunaan Audacity sebagai salah satu aplikasi tanpa
berbayar yang disediakan, diakhiri dengan penjelasan tahapan pasca produksi
audio pembelajaran. Kemudian, para peserta dapat mengunggahnya di Rumah
Belajar.
Ketika memilih atau memutuskan untuk menggunakan/
memanfaatkan media audio, guru atau peserta PembaTIK level 3 harus
memperhatikan terlebih dahulu tentang beberapa hal yang berkaitan dengan
penggunaan media audio. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan
atau hambatan-hambatan yang dapat muncul ketika proses pembelajaran
berlangsung.
Hal-hal yang harus menjadi pertimbangan guru tersebut
antara lain.
- 1. Mempertimbangkan faktor usia siswa/peserta didik/anak.
- 2. Media audio dalam penggunaannya membutuhkan perhatian yang lebih
dari siswa, oleh karena itu diperlukan teknik-teknik khusus jika ingin
menerapkan media audio di kelas-kelas rendah.
- 3. Media audio bersifat auditif
- 4. Sebelum menerapkan media audio dalam pembelajaran, perhatikan
materi pelajaran atau pokok bahasan atau konten, aapakah mengandung
rangsangan pendengaran yang cukup dan relevan untuk disajikan kepada
siswa.
- 5. Materi pelajaran yang akan diajarkan melalui media audio juga harus
memiliki kriteria yaitu mengajarkan kemampuan verbal, atau respon terhadap
rangsangan verbal (Anderson. 1987:134; http://paud.unnes.ac.id).
Istilah yang biasanya dipakai dalam penulisan Naskah
audio, berikut ini beberapa istilahnya.
1) Announcer (ANN): penyiar yang
menyampaikan program acara.
2) Narrator (NAR): Menyampaikan
materi atau pokok bahasan yang dituju dan sebagai penghubung tiap adegan.
3) Musik: in-up-down-out (musik
dimasukkan lemah, suara diperkuat kemudian hilang dengan halus) dan musik in-updown-under (musik
diperlemah ditahan untuk melatar belakangi adegan).
4) Sound Effect (SFX): untuk
menunjukkan setting dan mendukung terciptanya suasana/situasi tertentu.
5) Fade in: petunjuk sutradara
dan pelaku seolah-olah ada yang mendekat.
6) Fade Out: petunjuk
sutradara dan pelaku seolah-olah ada yang menjauh.
7) Off Mike: situasi seolah-olah
orang berbicara jarak jauh.
8) Crossfade: Dua bunyi yang
berpapasan dengan kondisi bunyi tersebut melemah kemudian disusul bunyi kedua
datangmelemah dan semakin kuat sehingga bunyi pertama hilang
B.3.
Materi 10 Pengembangan Media Video Pembelajaran Berbasis TIK.
Dengan mempelajari modul ini, peserta diklat dapat
mengetahui jenis-jenis video pembelajaran sekaligus mengembangkan video
pembelajaran baik menggunakan Komputer maupun telepon pintar
Dalam pembuatan video pembelajaran peran naskah
sangatlah penting supaya alur dari video yang dihasilkan bisa maksimal.
Setidaknya ada 3 jenis naskah yang biasanya digunakan
dalam proses pembuatan video itu sendiri, yaitu naskah Tunggal, naskah ganda
dan naskah wide margin.
Sebelum proses merekam, perlu mengatur beberapa
setting pada aplikasi Open Camera yang sudah dimiliki seperti
mengatur kecerahan cahaya, fokus, atau kecepatan pengambilan gambar. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar video yang direkam memiliki gambar yang konsisten.
Berikut adalah daftar standar resolusi yang dianut
industri hingga saat ini:
- 480p (852 x 480 piksel): Standard Definition (SD)
- 720p (1.280 x 1.080 piksel): High Definition (HD)
- 1080p (1.920 x 1.080 piksel): Full HD (FHD)
- 1440p (2.560 x 1.440 piksel) : Quad HD (QHD)
- 2160p (3.840 x 2.160 piksel): Ultra HD (UHD)
Dalam proses pemanfaatan gawai dalam proses pembuatan
video, setidaknya ada 4 hal yang perlu diperhatikan yaitu, atur setting pada
aplikasi, Rekam Video dengan Posisi Smartphone Landscape atau Mendatar, Jangan
Menggunakan Zoom pada Kamera telepon pintar dan belajar editing video.
Untuk memproduksi video pembelajaran banyak sekali hal
yang bisa dimanfaatkan baik aplikasi zoom meeting, Telepon Pintar, powtoon dan
canva.
Tahapan Pasca produksi merupakan tahap akhir dalam
proses pembuatan video pembelajaran. Proses yang terdapat dalam tahap ini
diantaranya:
1) Editing Merangkai gambar dengan
gambar, gambar dan suara dengan gambar,dan suara dengan suara menjadi paduan
harmonis, menyampaikan pesansesuai naskah, enak ditonton, dan menghibur.
2) Mixing Memadukan gambar dan
suara menjadi kesatuan program yang enak dilihat dan didengar.
3) Preview Kegiatan yang
bertujuan untuk melihat apakah media video pembelajaran sudah sesuai dengan
perencanaan awal (naskah) yang disusun.
4) Revisi Kegiatan dilakukan sesuai masukan pada saat
preview.
5) Distribusi Distribusi video pembelajaran dapat
dilakukan melalui berbagai media sosial dan youtube channel. Meski demikian,
produk video pembelajaran yang dihasilkan nantinya diutamakan diunggah di
Sumber Belajar pada Portal Rumah belajar.
B.3.
Modul 11 Pengembangan Multimedia Pembelajaran Iteraktif
Di era pembelajaran digital sekarang ini, sebagai
pendidik kita dituntut untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
kreatif dan menarik. Salah satunya adalah pemanfaatan Multimedia
Pembelajaran Interaktif
Multimedia Pembelajaran Interaktif merupakan salah
satu alat bantu pembelajaran yang efektif yang dapat sahabat gunakan untuk
memfasilitasi kegiatan pembelajaran bersama siswa.
Sebagai sebuah konvergensi media,
multimedia terdiri dari berbagai unsur media yaitu teks, foto, video, audio, animasi, grafis/ilustrasi yang
secara interaktif dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran.
Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) memiliki
ragam tersendiri.
Ragam atau jenis Multimedia pembelajaran interaktif
dibedakan berdasarkan pada tujuan pembelajaran, diantaranya adalah
tutorial, drill and practice, simulasi, instructional games.
1. Tutorial
Jenis MPI yang memuat penjelasan, rumus, prinsip,
bagan, tabel, definisi istilah, latihan dan cabang yang sesuai.
MPI jenis ini bertujuan untuk
menyampaikan atau menjelaskan materi tertentu, mengajukan pertanyaan dan
memberikan umpan balik sesuai dengan jawaban pengguna.
2. Drill and practice
Jenis MPI yang memberikan praktik sebanyak mungkin
terhadap kemampuan siswa dengan tampilan pertanyaan atau masalah, penerimaan
respon dari pengguna, periksa jawaban dan dilanjutkan dengan pertanyaan lain
berdasarkan kebenaran jawaban.
3. Simulasi
Simulasi digunakan untuk memperagakan sesuatu
(keterampilan) sehingga pengguna merasa seperti berada dalam keadaan yang
sebenarnya. Simulasi banyak digunakan pada pembelajaran materi yang dirasa
sulit dan membutuhkan praktek di tempat khusus contohnya di laboratorium.
4. Instructional Game
MPI jenis ini didesain dan dikemas
berupa permainan edukatif untuk merangsang daya pikir, meningkatkan konsentrasi
dan problem solving pengguna. Instructional Game atau
bisa disebut sebagai game edukasi sebagai alat yang mendukung proses
pembelajaran secara signifikan.
Berikut beberapa aplikasi yang dapat Sahabat gunakan
untuk mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif:
1. Articulate Storyline
2. Smart Apps Creator (SAC)
3. Power Point
4. Google slide
Dalam mengembangkan multimedia interaktif, Sahabat
harus memahami terlebih dahulu komponen apa saja yang ada dalam multimedia
pembelajaran interaktif. Hal ini bertujuan multimedia pembelajaran interaktif
yang dikembangkan nanti dapat fokus dan tepat guna.
Apa saja komponen yang ada dalam dalam
multimedia pembelajaran interaktf?
a. Judul
Pilihlah judul yang mudah untuk di ingat oleh siswa.
Judul harus sesuaidengan isi materi. Letak judul biasanya di halaman depan
sehingga ketika siswa membuka program MPI maka yang terlihat pertama selain
logo Kemdikbud adalah judul program.
b. Sasaran
Siapakah sasaran program MPI sahabat? Sebelum
mengembangkan sebuah program Multimedia Pembelajaran Interaktif, Sahabat harus
mengetahui terlebih dahulu sisapa sasaran program MPI apakah untuk siswa
PAUD/SD/SMP/SMA/SMK?.
Sasaran akan menentukan keseluruhan dari MPI misalnya
dari segi layout atau tampilan MPI untuk siswa SD tentu berbeda dengan siswa
SMA, materi yang akan disampaikan untuk jenjang SMP tentu berbeda dengan
jenjang SMA dan seterusnya.
c. Tujuan Pembelajaran
Sahabat, jangan lupa isikan tujuan pembelajaran pada
pengembangan MPI untuk mengetahui kompetensi yang harus dikuasai atau hasil
belajar yang harus dicapai oleh siswa setelah belajar.
d. Uraian materi pembelajaran
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif salah
satu tujuannya adalah untuk memfasilitasi siswa belajar mandiri tanpa adanya
fasilitator, sehingga materi yang disampaikan haruslah komunikatif dan
interaktif.
Bagaimana uraian materi dalam sebuah Multimedia
Interaktif?
Membuat Multimedia Pembelajaran
Interaktif Memanfaatkan Articulate Storyline
Articulate Storyline merupakan
sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat presentasi mirip
Microsoft Powerpoint. Articulate Storyline dapat menggabungkan teks, gambar,
video, animasi dan suara sehingga dapat memberikan bentuk penyajian visual yang
menarik dan fleksibel.
Perbedaan aplikasi ini dengan powerpoint terletak pada
fitur yang ada di dalam Softwarenya seperti timeline, movie, picture, character dan
lain-lain yang mudah digunakan.
Articulate storyline disebut juga dengan multimedia
authoring tools yang berfungsi untuk membuat aplikasi multimedia interaktif
dengan konten berupa teks, gambar, grafik, suara, video bahkan animasi dan
simulasi.
Hasil publikasi Articulate Storyline berupa media
berbasis web (html5) atau application file (.exe) yang
dapat dijalankan pada berbagai perangkat seperti laptop, tablet dan smartphone.
Kelebihan Articulate Storyline
- fitur AS sangat mirip dengan fitur yang terdapat pada Ms PowerPoint
- Mudah dipelajari bagi para pemula yang telah memiliki dasar membuat
media menggunakan Ms PowerPoint
- Mendukung pembelajaran berbasis Game karena bersifat Interaktif
- Konten dapat berupa gabungan dari teks, gambar, grafik, suara, animasi
dan video
- Hasil publikasi dapat dijalankan melalui:
- Desktop, berupa file aplikasi (.exe)
- Web browser, berupa file HTML5
- Smartphone Android, dengan mengkonversinya menjadi APK
- LMS (Learning
Management System) seperti Moodle,
berupa file SCORM
- Memiliki ukuran file hasil publikasi maupun konversi APK yang
relatif kecil sehingga ringan dipasang di smartphone
- Memiliki banyak dokumentasi dari komunitas pengguna Articulate
Storyline sehingga memudahkan kita dalam menyelesaikan
permasalahanpermasalahan yang dihadapi saat pembuatan media/aplikasi.
Membuat Multimedia Pembelajaran
Interaktif dengan Smart Apps Creator
Smart Apps Creator (SAC) merupakan
tool multimedia yang sangat cepat, mudah dantanpa programming. Untuk membuat
mobile apps multimedia interaktif seperi wisata, pendidikan, pelatihan, city
guide, konfigurasi computer.
Manfaat-Manfaat Apps Multimedia Interaktif
Pembelajaran Dengan Smart Apps Creator yaitu dapat :
1. Meningkatkan kemampuan kreatifitas
2. Meningkatkan kemampuan penyusunan struktur dan aset
pembelajaran (learning aset)
3. Bekerjasama satu sama lain dalam pengembangan
aplikasi Tujuan Apps Multimedia Interaktif Bahan Ajar.
Dengan Smart Apps Creator adalah Meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan untuk :
1. Memahami perkembangan teknologi
2. Menyusun stuktur secara sistematis
3. Menyusun aset pembelajaran aplikasi
4. Dapat membuat mobile apps multimedia interaktif
5. Meningkatkan penyebaran informasi dan pengetahuan
melalui aplikasi mobile multimedia interaktif
Kelebihan Smart Apps Creator
- 1. Dapat membuat aplikasi tanpa ilmu programming
- 2. Dapat melakukan exporting project html5
- 3. Tampilan yang mudah dimengerti
- 4. Tidak memakan banyak ram
B.4.
Modul 12 Pengembangan Edugame
Siapa sih yang belum pernah bermain game? yang
menyukai game tidak hanya anak-anak saja, game digemari mulai dari anak-anak
sampai orang dewasa, mungkin hanya jenis dan bentuknya saja yang
berbedabeda.
Hal tersebut merupakan tantangan dan juga peluang
untuk sahabat, bagaimana membuat suatu game yang menarik dan digemari.
Edugame merupakan
penggabungan dua kata yaitu “Edukasi” dan “Game”.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata
“Edukasi” adalah pendidikan atau pembelajaran. Tujuan edukasi sendiri adalah
mengembangkan kepribadian, kecerdasan yang lebih baik.
Sedangkan menurut KBBI kata “Game” adalah
permainan, asal katanya merupakan adopsi dari bahasa Inggris yaitu “Game” yang
artinya dasar permainan. Sedangkan Permainan sendiri adalah kegiatan kompleks
yang di dalamnya terdapat suatu alur atau peraturan.
Jadi bisa diartikan Edugame adalah
suatu permainan yang dirancang menarik dengan aturan dan target tertentu untuk
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Adapun pengertian Edugame menurut para ahli
diantaranya;
- Handriyantini (2009) Edugame adalah salah satu jenis media yang digunakan
dalam memberikan pengajaran yang berupa permainan dengan tujuan untuk
merangsang daya pikir dan meningkatkan konsentrasi melalui media yang unik
dan menarik. pengertian ini tentu saja mengidentifikasikan bahwa Edugame
bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar dengan kegiatan yang
menyenangkan dan lebih kreatif.
- Marc Prensky (2012) Definisi Edugame adalah suatu bentuk
permainan (game) yang senantiasa dibuat dan didesain untuk tujuan belajar,
akan tetapi dalam game edukasi biasanya menawarkan bermain untuk
bersenangsenang.
- Novia Desta (2016) Edugame adalah permainan yang dibuat dengan
tujuanpembelajaran yang bukan hanya bermaksud menghibur sehingga
diharapkanbisa menambah wawasan pengetahuan.
- Alya (2016) Edugame adalah bagian daripada bentuk permainan yang tujuan
utamanya untuk mengerjakan, belajar, dan juga menghibur.
Jenis-Jenis Edugame
Dalam mengembangkan Edugame banyak sekali jenis-jenis
game yang dapat sahabat kembangkan. Menurut Dwi Cahyo (2011:1) game
berdasarkan jenis penggolongannya digolongkan sebagai berikut:
1) Action Game merupakan jenis game
yang menekankan kepada tantangan fisik, termasuk koordinasi tangan, mata, dan
reaksi waktu. Jenis game ini memiliki banyak ragam seperti game fighting, dan
game shooting.
2) Adventure Game merupakan jenis
game dimana pemain diasumsikan sebagai tokoh utama dalam cerita interaktif yang
didukung oleh penjelajahan dan tekateki.
3) Puzzle game merupakan jenis game
yang menekankan pemecahan teka teki. Jenis teka-teki yang harus dipecahkan
dapat menguji kemampuan memecahkan banyak masalah temasuk logika, strategi,
pengenalan pola, dan penyelesaian kata.
4) RPG (Role Playing Game) merupakan
game bermain peran, memiliki penekanan pada tokoh atau peran perwakilan pemain
di dalam permainan, yang biasanya adalah tokoh utamanya. Karakter tersebut
dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain (biasanya menjadi
semakin biasanya ditentukan dengan naiknya level.
5) Simulation Game merupakan game
dengan permainan simulasi oleh pemain dalam permainannya ada banyak aplikasi
yang dapat dipergunakan dalam membuat Edugame, ada aplikasi yang dibuat untuk
pemula bahkan tanpa coding ada juga aplikasi yang full coding untuk para ahli
dan ada aplikasi yang merupakan kombinasi keduanya.
Sahabat bisa memilih aplikasi sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan, berikut beberapa aplikasi pembuat game, diantaranya adalah
Unity, Construct, Game Maker Studio, RPG Maker, Articulate Storyline,
Adventure Maker Studio, Stencyl, Smart Apps Creator dan masih banyak lagi.
Smart Apps Creator merupakan
aplikasi untuk membuat aplikasi mobile android dan iOS tanpa kode pemrograman,
serta dapat menghasilkan format HTML5 dan .exe. Smart Apps Creator dapat
dipergunakan untuk membuataplikasi mobile multimedia pembelajaran, wisata, city
guide, marketing, game, dsb. Karakteristik SAC selain tanpa coding, tampilannya
seperti microsoft powerpoint.
Tahapan Pengembangan Edugame
- Menentukan Sasaran dan Topik
- Menentukan Jenis Edugame.
- Membuat flowchart,
- Membuat Naskah Edugame
- Desain dan manajemen file
- Programing
- Quality Control dan Publishing
C. Akhir
Kata
Demikianlah yang informasi yang bisa kami bagikan
tentang PembaTIK Level 3 yang mana pesertanya dapat membuat Multimedia
Pembelajaran Interaktif (MPI).